September 6, 2017

Umbul Jumprit Tempat Wisata Indah Penuh Misteri Di Kab Temanggung

Wisata Umbul Jumprit adalah merupakan sebuah tempat wisata yang berada di Desa Tegalrejo, Kec Ngadirejo, Kab Temanggung. Dari puluhan bahkan mungkin ratusan tempat wisata yang indah di Kab Temanggung salah satunya adalah wisata Umbul Jumprit. Mungkin tidak terlalu banyak yang mengetahui tempat wisata Umbul Jumprit yang indah ini, Karena tempat ini yang oleh masyarakat sekitar banyak di hubungkan dengan hal hal mistis.

Umbul Jumprit Temanggung

Wisata Umbul Jumprit berada di lereng gunung sindoro di ketinggian 2100 mdpl dan menjadi tempat suci bagi umat Budha Indonesia, Setiap berlangsungnya upacara Trisuci Waisak di Borobudur, air suci keberkahan selalu diambil dari umbul Jumprit ini.

Wisata Umbil jumprit merupakan salah satu destinasi wisata alam terindah di Temanggung yang semakin hari semakin meningkat pengunjungnya, Sudah banyak wisatawan yang datang ke tempat ini untuk menikmati destinasi wisata alam terindah di Kab Temanggung ini.

Jumprit Ngadirejo

Banyak sekali para wisatawan yang datang ke Umbul Jumprit untuk menikmati pemandian air jernih di Umbul Jumprit dan berziarah ke makam ki Jumprit. Wisata Umbul Jumprit ini diresmikan oleh pemerintah Kab Temanggung pada 18 Januari 1987 sebagai wanawisata di Temanggung, dan dibuka untuk umum.

tiket masuk jumprit | Karcis masuk jumprit | htm Jumprit | Tiket

Sejarah Dan Cerita Misteri / Mistis Umbul Jumprit

Lokasi ini disebut sebagai tempat petilasan Ki Jumprit, yang konon juga dipercaya sebagai salah satu putera Prabu Brawijaya. Ia meninggalkan keraton untuk bertapa dengan ditemani seekor monyet bernama Ki Dipo. 

Pada akhir Kerajaan Majapahit dan awal Kerajaan Demak, perseteruan politik antara ajaran Siwa-Buddha dan agama Islam yang baru masuk dan menyebar di tanah Jawa menyebabkan sebagian penganut Siwa-Buddha yang kalah dan tidak mau tunduk di bawah kekuasaan Demak menyebar dan mencari tempat terpencil. Pangeran Singonegoro yang merupakan salah satu penasihat Prabu Brawijaya V meninggalkan keraton bersama dengan dua pengawal dan seekor monyet putih bernama Ki Dipo menuju mata air yang kini dikenal dengan nama Umbul Jumprit. 

Pangeran Singonegoro kemudian memiliki gelar Panembahan Ciptaning dan ia bermeditasi di lokasi Umbul Jumprit hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di sana. Ki Dipo terus menunggui makam tuannya sementara kedua pengawalnya berjalan menuju barat sebelum akhirnya kembali lagi ke makam hingga akhir hayat mereka. 

Sebelum tahun 1980,lokasi Umbul jumprit hanya diketahui kalangan tertentu. Pada awal 1980an, Umbul Jumprit mulai ramai dikunjungi peziarah yang mengunjungi makan Ki Jumprit dan mandi berendam di mata airnya. Akhirnya pada tahun 1987, Pemkab Temanggung menetapkan kawasan ini sebagai kawasan wanawisata atau "wisata yang tujuan atau sasarannya adalah hutan. 

Mitos yang paling populer yang ada di masyarakat setempat adalah Populasi kera di kawasan Umbul Jumprit dipercaya sebagai keturunan Ki Dipo, yaitu monyet yang menemani Ki Jumprit bertapa, dengan seekor kera betina dari Pegunungan Pleret. Jumlahnya adalah sekitar 25-30 ekor dan dipercaya tidak pernah bertambah atau berkurang. Mandi ritual di Umbul Jumprit dipercaya dapat membuat seseorang menjadi awet muda dan menyembuhkan berbagai penyakit serta memberi berkah.

wonderful Indonesia

Curug Sewu

Taman wisata air terjun Curugsewu adalah taman wisata dengan fasilitas terlengkap di wilayah kecamatan Patean kabupaten Kendal. Curug...