Istana ini adalah sisa dari peninggalan Kesultanan Siak yang merupakan kerajaan Islam terbesar di Riau saat abad 16-20. Istana ini juga memiliki sebutan lain, yaitu istana Asherayah Al Hasyimiyah. Istana ini dibangun tahun 1889 oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaiffudin.
Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang
terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang,
dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi
Istana Siak memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan
Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam
ruangan sidang: Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu
laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, satu ruangan di samping kanan adalah
ruang sidang kerajaan, juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi
menjadi sembilan ruangan, berfungsi untuk istirahat Sultan serta para tamu
istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang
keberanian Istana. Sementara pada halaman istana masih dapat dilihat delapan
meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana, kemudian di sebelah kiri
belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai
penjara sementara