7 Tempat Wisata Air Terjun Tercantik Di Jateng

Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak sekali wisata alam yang sangat luar biasa keindahannya, salah satunya adalah wisata air terjun. Banyak sekali objek wisata air terjun tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah yang menjadi tujuan wisata turis dalam maupun luar negeri.

Berikut adalah 7 Objek wisata air terjun yang ada di Jawa Tengah Indonesia, mungkin bisa menjadi refrensi anda untuk berwisata bersama keluarga.

1. Curug Bengkawah Pemalang

Curug Bengkawah terletak di desa Sikasur Kecamatan Belik Pemalang, Berjarak + 35 km arah selatan Kota Pemalang. Dapat ditempuh selama + 1 1/2 jam dengan kendaraan roda dua dari arah kota Pekalongan atau 1 jam dari Jalur Pantura. Dari Jalur Pantura dapat mengambil jurusan ke Randudongkal ± 5 Km . Setelah sampai Randudongkal langsung mengambil arah ke Terminal Randudongkal yang diteruskan dengan belok ke ke kanan kira-kira 100 m dari terminal, setelah masuk langsung belok kanan dan setelah melihat gapura Curug Bengkawah langsung masuk kira-kira 1 km. Selanjutnya berjalan kaki selama 5 menit karena kendaraan tidak dapat masuk. Info terakhir yang Saya dapat, Untuk tiket masuk area wisata Curug Bengkawah adalah Rp.2500/Orang

Curug Bengkawang sering juga disebut Curug Kembar karena mempunyai 2 air terjun yang terbelah oleh batu dan memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Di bawah curug terdapat kolam yang berkedalaman sekitar 5 m dan dihimbau untuk tidak mandi dibawah air terjun, karena sudah sering menelan korban.

Curug ini berada di aliaran sungai Kluweh yang masih terdapat ikan-ikan besar sehingga banyak pemancing yang datang. Dibelakang curug ini terdapat cekungan seperti gua yang masih banyak terdapat ular-ular seperti kobra dan piton sebagai tempat istirahat sekaligus mencari makan. Disebelah timur curug ini terdapat sumber mata air yang jernih yang biasanya dijadikan sumber air bersih bagi orang-orang yang berkemah di curug tersebut.

2. Air Terjun Grojogan Sewu Tawangmangu

Objek wisata yang sudah sangat dikenal berada di pegunungan lereng barat gunung lawu yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan darat yang dapat ditempuh satu jam dari kota surakarta, sebelum memasuki area air terjun kita harus menyusuri tangga-tangga menurun tetapi sepanjang itu kita akan disuguhi pohon rindang yang teduh disepanjang jalan menuruni anak tangga, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 81 meter, air yang sangat deras membuat batuan disekitarnya juga ikut basah, sambil menikmati keindahan air terjun anda bisa menikamati kelezatan sate kelinci karena banyak warung-warung yang menjualnya, hutan di air terjun ini memiliki luas 20 Ha, perjalanan pulang pun tidak akan sangat meletihkan walau harus menghadapi tanjakan tangga tetapi pada saat menanjak tangga akan banyak terdapat kera-kera yang jinak inilah hiburan buat kita saat menanjak tangga grojogan sewu, fasilitas disini juga dilengkapi kolam renang, area penginapan, kios makanan/cendramata, MCK dan mushola

3. Air Terjun Jumog

Tampak lebih sederhana dibandingkan air terjun grojogan sewu, air terjunnya pun tidak terlalu tinngi sekitar 30 meter, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam dan konon setiap pukul sepuluh pagi muncul pelangi di air terjun ini, air terjun ini dikenal masyarakat setempat dengan nama The lost Paradise yang artinya Surga Yang Hilang, tempat yang terletak di lereng gunung lawu sekitar 500 meter disebelah barat candi sukuh- karang anyar

4. Air Terjun Cipendok

Curug Cipendok terletak di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Lokasi air terjun ini cukup mudah untuk dicapai. Jalan menuju lokasi sudah diaspal semua. Sampai lokasi parkir, kemudian harus berjalan menuju lokasi air terjun. Di jalan menuju lokasi, banyak warung yang menjajakan Mendoan, susu murni yang bisa ditemukan di warung-warung rumah penduduk. Perkebunan tomat, cabai dan seledri cukup menarik dinimati dalam perjalanan menuju lokasi. Belum lagi sungai-sungai kecil denga air jernih mengalir, bisa mengundang untuk turun sejenak merasakan sejuk dan jernihnya air pegunungan. Bila hari besar seperti libur lebaran, lokasi ini cukup ramai dikunjungi setiap tahunnya.

5. Air Terjun  Curug 7 Bidadari

Berlokasi didesa Keseneng, kecamatan Sumowono - Semarang. waktu buka setiap hari dari jam 08.00 - 16.00 untuk setiap senin-jumat dan untuk sabtu minggu/weekend sampai jam 17.00, yang menyenangakan lokasi parkir dengan curug tidak terlalu jauh. air terjun ini memiliki keunikan sendiri karena air terjunnya memiliki 3 susun yang airnya sangat jernih dengan 7 curug dan 7 kolam alami tertata sesuai masing-masing curug. tingkat satu ketingkat kedua air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 6 meter dan mempunyai kedalaman kolam sekitar 2 meter, tingkat kedua ketingkat ketiga mempunyai ketinggian sekitar 7 meter dengan ketinggian kolam sekitar 5 meter sedangkan kolam alami yang berbentuk curahan air terjun memiliki kedalaman sekitar 4 meter, curug ini dipercaya oleh masyarakat setempat berhubungan dengan cerita rakyat mengenai bidadari yang terkena kutuk, terdapat mata air kedung wali yang dipercaya sebagau tempat penambilan air wudhu kyai mandung sesepuh desa keseneng yang merupakan pengikut setia pangeran diponogoro, kedung wali mempunyai bentuk unik yang sekilas mata air keluar dari sebuah batu.

6. Air Terjun Curugsewu - Kendal

Obyek wisata air terjun Curugsewu merupakan air terjun dengan debit aliran air terbesar di Jawa Tengah, berada di Desa Curug Sewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Koordinat GPS: 7 5′ 8.64″ S 110 5′ 58.15″ E. Dengan harga tiket masuk hanya Rp 5.000 menyajikan pemandangan alam sekitar yang terlihat sangat indah dan menawan, dan pada saat tertentu, muncul pelangi dengan aneka warna yang mempesona diantara tiga tingkatan air terjunnya. Saat memasuki area air terjun Curugsewu ini pengunjung disambut dengan patung Prabu Baladewa di depan pintu masuk dan vespa ukuran raksana di dalamnya. Salah satu kelebihan dari obyek wisata air terjun ini adalah, setelah pengunjung memasuki area kawasan air terjun, dengan berjalan tak terlalu jauh dan jalan yang relatif datar, pengunjung bisa menikmati landscape pemandangan alam yang indah beserta air terjun di bagian atas kawasan.

Jika pengunjung ingin melihat dari dekat, tentu harus turun menuruni ratusan anak tangga menuju air terjun. Sesampai di bawah, pengunjung disambut udara sejuk yang bercampur kabut air dari air terjun, dan juga pelangi di sekitar air terjun. Air terjun Curugsewu terdiri dari tiga tingkatan dengan total ketinggian 70 meter, air terjun utama memiliki ketinggian 45 meter, pada tingkatan kedua 15 meter dan 20 meter pada tingkatan ke tiga.

Berjarak 40 kilometer dari kota Kendal dengan terlebih dahulu melewati Weleri dan Sukorejo. Kendal sendiri relatif mudah dijangkau, berada di jalur utama Pantura (Pantai Utara Jawa Tengah) yang menghubungkan Kota Semarang – Jakarta. Dari Semarang, lokasi dapat dijangkau dalam waktu yang relatif tidak lama. Sesudah sampai di pusat Kota Kendal, rute yang dapat ditempuh untuk sampai ke obyek wisata Curug Sewu adalah melalui rute Cepiring, Weleri, dan kemudian Sukorejo langsung ke Lokasi wisata Curugsewu

Perjalanan menuju Curugsewu bisa menggunakan kendaraan pribadi, baik dengan mobil atau sepeda motor. Jalan menuju obyek wisata Curugsewu ini sudah berupa jalan beraspal yang halus, namun medan berkelok-kelok dengan cukup banyak tanjakan selayaknya jalan yang membelah area pegunungan. Namun pemandangan yang disajikan memang seimbang dengan perjalanan menuju tempat ini.

7. Air Terjun Kedung Kayang

Air Terjun Kedung Kayang merupakan daya tarik wisata air terjun tertinggi di kabupaten Magelang yang berada di lereng Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Keberadaannya saat ini menjadi daya tarik wisata unggulan bersanding dengan obyek wisata Ketep Pass Sawangan yang ada didekatnya. Walaupun sudah lama dibuka menjadi obyek wisata, perkembangan obyek wisata alam ini terkesan lambat dan baru mulai ramai dikunjungi wisatawan.

Air Terjun Kayang terletak di desa Wonolelo, kecamatan Sawangan, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasi Air Terjun Kedung Kayang berada di perbatasan antara kabupaten Magelang dengan kabupaten Boyolali. Akses jalan menuju obyek wisata ini melewati jalur yang disebut dengan Jalur Solo-Selo-Borobudur (Jalur SSB). Rute dari Jalan Raya Magelang-Blabak belok ke arah Sawangan. Sesampai di pertigaan besar dibawah obyek wisata Ketep Pass ambil jalan ke arah kanan menuju ke Air Terjun Kedung Kayang/Selo/Boyolali. Gerbang masuk menuju Air Terjun Kedung Kayang terlihat dari tepi jalan dan berada di sebuah tikungan jalan sebelum Rest Area Wonolelo. Ciri lain di dekat gapura masuk tersebut ada jalan lain menuju ke arah Bumi Perkemahan Wonolelo.

Air Terjun Kedung Kayang memiliki ketinggian sekitar 40 meter. Air terjun ini merupakan hulu aliran Sungai Pabelan yang melewati jalan antara ibukota kecamatan Muntilan dengan pertigaan menuju ke Candi Borobudur. Hulu sungai ini berasal dari gunung Merbabu dan gunung Merapi, Perjalanan menuruni tebing kami lalui dengan menuruni ratusan anak tangga hingga tepian sungai. Perjalanan menuju ke bagian bawah Air Terjun Kedung Kayang masih dilanjutkan dengan menyusuri batuan di tepi sungai. Bunyi jatuhnya air terjun Kedung Kayang yang semakin keras dan angin yang mengandung banyak embun air menandakan perjalanan sudah tidak jauh lagi. Perjalanan yang cukup melelahkan untuk mencapai dasar air terjun terbayarkan dengan keindahan alam yang dipancarkan oleh air terjun ini.

Kendaraan pengunjung dapat diparkir di halaman rumah warga yang disulap menjadi tempat parkir wisatawan. Secara pembangunan kawasan wisata Air Terjun Kedung Kayang belum menyediakan parkir kendaraan roda dua dan roda empat. Pengunjung yang datang dengan menggunakan kendaraan berjenis minibus dipersilakan parkir lebih jauh yaitu di tepi Jalan Raya Sawangan-Boyolali yang berada di luar gapura. Perjalanan menuju Air Terjun Kedung Kayang dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak yang telah dibangun pengelola wisata yang berada dari pemerintah setempat. Sekitar 200 meter berjalan kaki, pengunjung disambut dengan pemandangan air terjun dari atas tebing yang terlihat indah.