March 22, 2017

Museum Nasional Jakarta

Museum Nasional berada di Jalan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia. Pada tahun 1862, Museum Nasional dibangun oleh pemerintah Belanda, di bawah pimpinan Gubernur Jenderal JCM Radermacher. Pada tahun 1868, Museum Nasional diresmikan dan dibuka untuk umum. Sebagai lembaga, museum telah lahir pada tahun 1778, ketika pembentukan asosiasi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) oleh pemerintah Belanda, yang merupakan lembaga independen, didirikan untuk tujuan mempromosikan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan, terutama di bidang biologi sains, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, dan hasil penelitian penerbitan. Lembaga ini memiliki motto "Sepuluh Nutte van het Algemeen" (Untuk Kepentingan Umum Umum). Dalam menanggapi pembentukan asosiasi ini, maka pada tahun 1862 museum ini dibangun. 

Museum Nasional Jakarta


Pada tahun 1871, Raja Chulalongkorn dari Thailand ketika mengunjungi museum untuk memberikan hadiah sebuah patung gajah perunggu ke Museum Nasional dan ditempatkan di halaman depan museum, dari sejak saat itu, Museum Nasional dikenal sebagai Museum Gajah (Museum Gajah) . Museum ini kadang-kadang juga disebut Gedung Arca (Patung Building), karena di dalam gedung menyelamatkan banyak patung-patung dari periode yang berbeda.

Pada tahun 1923, asosiasi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen diberikan gelar Koninklijk, untuk jasanya di bidang proyek ilmiah dan pemerintah sehingga namanya menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Pada tanggal 26 Januari 1950, Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen diubah namanya dalam bahasa Indonesia menjadi "Lembaga Kebudayaan Indonesia". Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi pada saat itu dan juga untuk menyesuaikan diri dengan moto barunya, yang merupakan "mempromosikan ilmu budaya ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pulau Indonesia dan negara-negara sekitarnya". Kemudian, karena pentingnya museum ini untuk Bangsa dan Negara Indonesia, pada 17 September 1962, pengelolaan museum ini oleh Lembaga Kebudayaan Indonesia, diserahkan kepada Pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat. Pada tahun 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya sebagai Museum Nasional, menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 

Museum Nasional memiliki koleksi paling komprehensif di Indonesia, pada tahun 2006 koleksi memiliki lebih dari 140.000 buah, yang terdiri dari 7 jenis koleksi, yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik-lambang, sejarah, etnografi dan geografi. Museum Nasional memiliki koleksi besar artefak kuno dari seluruh Nusantara, antara lain, yang meliputi koleksi adalah arca-arca kuno, prasasti, orang lain benda-benda kuno dan barang-barang kerajinan. Sumber koleksi berasal dari penggalian arkeologis, hibah dari kolektor dan pembelian. Di museum ini, koleksi keramik dan koleksi etnografi adalah yang terbesar dan terlengkap di dunia. Museum ini adalah yang pertama dan terbesar museum di Asia Tenggara.

Mengunjungi:
Museum Nasional dibuka untuk pengunjung: Dari 8:00-16:00 pada hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat. Dari 8:00-17:00 pada hari Sabtu dan Minggu. Museum Nasional ditutup untuk umum setiap hari Senin dan Hari Besar Nasional / Keagamaan. Khusus untuk Khasanah Emas Room, ditutup satu jam sebelum waktu museum penutupan.

wonderful Indonesia

Curug Sewu

Taman wisata air terjun Curugsewu adalah taman wisata dengan fasilitas terlengkap di wilayah kecamatan Patean kabupaten Kendal. Curug...