Tujuan Wisata di Jawa Tengah yang paling populer di dunia adalah Candi Borobudur, Kepopuleran Candi Borobudur mengalahkan semua wisata di Indonesia. Candi Borobudur merupakan candi Budha terbesar di Indonesia, memiliki luas 123 x 123 meter persegi dan terdiri dari 10 tingkat. Bangunannya tersusun dari balok vulkanik yang membentuk 504 arca, 72 stupa dan sebuah stupa induk besar di puncaknya. Uniknya, balok-balok ini tersusun tanpa menggunakan perekat ataupun semen, kompleks ini terlihat seperti sebuah susunan lego raksasa.
Akses Jalan menuju Candi Borobudur sangatlah mudah, Rute borobudur dari jogja tidak terlalu jauh, anda hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam dari pusat kota. Namun, itu semua tergantung macet atau tidaknya. Biasanya bila akhir pekan atau libur panjang dan tanggal merah maka bisa memakan waktu sekitar 2 jam lebih untuk menuju borobudur. Tapi, anda bisa menggunakan jalan alternatif ke borobudur supaya cepat sampai, yaitu melalui jalan pintas yang berada di kota muntilan. Tidak ada plang penujuk arah, tapi biasanya kita akan diarahkan oleh masyarakat setempat untuk sampai ditujuan wisata. Untuk yang menggunakan Angkutan umum, dari magelang bisa langsung naik Bus sampai komplek Candi Borobudur.
Dinding Candi Borobudur dihiasi sekitar 1.460 panel relief dengan panjang masing-masing panel 2 meter. Panel-panel relief ini menceritakan mengenai tingkatan kehidupan Buddha. Relief di bagian bawah candi disebut dengan ‘Kamadathu’ yang menceritakan tentang perilaku buruk manusia yang dipenuhi nafsu dunia dan membuatnya masuk neraka. Relief bagian tengah disebut ‘Rapadathu’, bercerita tentang manusia yang sudah terbebas dari hawa nafsu dunia, sedangkan relief teratas adalah ‘Arupadhatu’. Relief ini menggambarkan tingkatan pencapaian teratas di mana para dewa bersemayam.
Selain tiga relief tersebut, sebenarnya masih ada panel relief di bagian terbawah candi yang terkubur. Menurut para ahli sejarah, relief yang terkubur tersebut bernama ‘Karmawibhangga’. Inilah relief yang menceritakan mengenai tingkatan terbawah manusia. Relief ini menggambarkan perilaku buruk manusia yang mengikuti hawa nafsunya seperti membunuh, bergosip dan memerkosa. Bahkan disebutkan ada gambar hubungan suami istri. Penguburan panel relief ini memiliki dua alasan yaitu karena relief yang dianggap tidak sopan dan karena upaya pengokohan agar candi tetap berdiri tegak.
Candi Borobudur disebut sebagai salah satu mahakarya terbesar manusia sepanjang sejarah. Susunan balok vulkanik dan pahatan reliefnya merupakan sebuah karya seni yang tak tertandingi nilainya. Tempat wisata ini juga menjadi bukti kemajuan peradaban manusia zaman dahulu dalam bidang arsitektur, teknologi dan seni sastra.
Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur diperkirakan mulai dibangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar abad ke-9 di bawah pemerintahan Raja Samaratungga. Arsitek pembangunan kompleks candi bernama Gunadharma yang berhasil merancang bangunan luar biasa ini meskipun tak mengenal sistem komputer dan teknologi canggih lainnya. Pembangunan kompleks candi terbesar ini dapat diselesaikan sekitar 50-70 tahun kemudian. Nama Borobudur berasal dari bahasa Sansekerta ‘Vihara Buddha Uhr’ yang berarti Biara Buddha di Bukit. Pada masa itu, Candi Borobudur menjadi pusat kegiatan keagamaan terbesar. Sampai saat masuknya pengaruh Islam pada abad ke-15. Candi ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang beralih ke agama Islam. Borobudur semakin terlupakan saat terjadi letusan Gunung Merapi yang membuatnya terkubur abu vulkanik.
Pada tahun 1814, Sir Thomas Stamford Raffles mengungkap keberadaan Candi Borobudur setelah mendapat informasi mangenai adanya sebuah bangunan besar yang tertimbun abu vulkanik. Tak hanya tertimbun abu vulkanik, kondisi candi saat ditemukan juga dipenuhi semak belukar.
Sejak ditemukan kembali, pemugaran dan berbagai usaha rekonstruksi candi dilakukan mulai dari masa penjajahan Inggris, Belanda sampai saat Indonesia telah merdeka. Dengan bantuan dari UNESCO dan para ahli sejarah budaya dari berbagai belahan dunia, Indonesia terus berupaya memperbaiki kondisi Candi Borobudur. Setelah lebih dari sepuluh abad terbaikan dan tak terpelihara, kompleks candi ini tetap berdiri kokoh sampai saat ini.
Apa saja yang bisa dilakukan di Candi Borobudur?
Di kompleks ini terdapat dua museum yaitu Museum Samudera Raksa dan Museum Karmawibhangga. Museum Samudera Raksa berisi berbagai koleksi dan informasi mengenai sejarah perdagangan Asia – Afrika pada zaman dahulu, sedangkan Museum Karmawibhangga berisi informasi mengenai pembangunan Candi Borobudur.
Tak hanya bangunan candi yang menarik perhatian, namun juga pemandangan alam di sekitarnya. Di sebelah selatan candi terdapat Bukit Manoreh yang jika dilihat bentuknya menyerupai seseorang dalam posisi tidur. Selain Bukit Manoreh, masih ada Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi yang mengelilingi bangunan megah ini.
Ada banyak sekali hal yang bisa Anda lakukan selama berada di kompleks candi Buddha paling besar di dunia ini, di antaranya:
Mempelajari seni sastra dan budaya
Jika Anda menyukai seni sastra dan budaya, berada di Candi Borobudur tentunya akan menjadi pengalaman yang menarik sekali. Anda bisa membaca dan mengamati panel relief yang tergambar di dinding candi.
Untuk dapat membaca cerita relief ini secara berurutan, Anda harus berjalan mengitari candi searah putaran jarum jam yaitu dari kiri ke kanan. Mulailah dari pintu timur di tingkatan terbawah dan berjalanlah memutar sampai kembali ke pintu awal kemudian naik tangga ke tingkatan berikutnya. Lakukan hal ini terus-menerus sampai ke tingkatan teratas untuk mendapatkan cerita yang berurutan dan utuh. Anda mengalami kesulitan membaca cerita di relief? Tak perlu bingung karena ada jasa pemandu yang siap membantu Anda.
Candi Borobudur menjadi salah satu tempat peribadatan berpengaruh bagi umat Buddha di dunia. Setiap tahunnya, kompleks candi ini menjadi pusat perayaan hari raya Waisak dan didatangi oleh umat Buddha dari berbagai negara seperti Thailand, Kamboja, Cina dan Tibet. Hari raya Waisak dirayakan pada saat bulan purnama di bulan Mei atau biasa disebut dengan Purnama Siddhi.
Puncak dari perayaan Waisak ini mengundang banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Pada saat itu dilakukan pelepasan ratusan lampion ke langit beserta harapan terbaik untuk satu tahun ke depan
Info Tiket Masuk Candi Borobudur
Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
Head Office :
Jalan Raya Jogya – Solo Km 16 Prambanan Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia
Phone: +62 274 496 402 / +62 274 496 406
Fax: +62 274 496 404
Email: info@borobudurpark.co.id
Taman Wisata Candi Borobudur
Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553 Indonesia
Phone : +62 293 788 266 / +62 293 788 267
Fax. : +62 293 788 132
Email : borobudur@borobudurpark.co.id
HARGA TIKET HARI BIASA/LIBUR NASIONAL/SABTU & MINGGU
Wisatawan Domestik/Nusantara
A.Umum (Umur 6 Tahun Keatas per Orang)
Candi Borobudur : Rp. 30.000,-
Candi Prambanan : Rp. 30.000,-
Ratu Boko : Rp. 25.000,-
B.Anak-anak (Umur Dibawah 6 Tahun) & Rombongan Pelajar/Mahasiswa Domestic
Candi Borobudur : Rp. 15.000,-
Candi Prambanan : Rp. 15.000,-
Ratu Boko : Rp. 12.500,-
* Per orang untuk setiap kali masuk dengan jumlah anggota rombongan
minimal 20 (dua puluh) orang bagi rombongan Pelajar atau Mahasiswa
WISATaWAN ASING
Candi Borobudur : USD 20
Candi Prambanan : USD 18
Ratu Boko : USD 13
Tiket Rombongan diskon:
1. Pelayanan Dispensasi
Umum: Diskon 10% untuk jumlah rombongan minimal 30 orang. Diskon bukan berupa potongan harga, melainkan berupa voucher tiket masuk gratis.
Pelajar:Diskon 10% untuk jumlah rombongan minimal 20 orang.
2. Syarat-syarat untuk mendapatkan dispensasi/keringanan biaya
- Pelajar (Sekolah, Lembaga Pendidikan, Pondok Pesantren, TPA, Lembaga Kursus, LPK & sejenisnya)
- Mengajukan Surat Permohonan Dispensasi yang ditujukan kepada Kepala Unit Taman Wisata Candi yang akan dituju (Borobudur, Prambanan atau Ratu Boko), oleh Kepala Sekolah dan diberi stempel sekolahan yang bersangkutan. Masing-masing obyek dengan dilampirkan surat asli bukan foto copy.
- Mencantumkan hari dan tanggal kunjungan serta jumlah siswa & guru/pendamping.
- Jumlah pelajar minimal 20 orang, guru yang mendapat bebas bea masuk hanya 10% dari jumlah siswa, selebihnya membeli tiket pelajar.
2.Umum
- Ketua rombongan langsung mengurus ke counter tiket Rombongan untuk melaporkan jumlah rombongan dan yang menbayarkan ketua Rombongan atau TL(Tour Leader ). Peserta jangan membayar satu-satu ya diserahkan ke ketua Rombongan. Untuk umum peserta minimal 30 orang, dispensasi sebesar 10% dari jumlah rombongan, selebihnya tiket umum. Dispensasi berupa pengurangan tiket bukan uang.
Procedure of Dispensation for Student Entrance
Prosedur Pengajuan Dispensasi Tiket Pelajar/Procedure of Dispensation For Student Entrance Pass
- Melampirkan surat dengan memberikan keterangan sebagai berikut / Enclose a letter which explaining following details:
- Jumlah Peserta (Pelajar dan Guru Pendamping)/ Number of Entrants (Student and School Supervisor)
- Tanggal Kunjungan / Date of Visit
- Obyek yang akan dikunjungi (Surat ditujukan kepada pimpinan obyek yang akan dikunjungi)/ Sites to be visited (Letter addressed to the head of the object to be visited)
- Surat harus dicetak dengan kop sekolah /Letters must be printed on school’s letterhead
- Surat harus ditanda tangani oleh Kepala Sekolah / Pejabat Setingkat yang berwenang / Letters must be signed by the Principal /Authorized official
- Surat harus dicap stempel sekolah / Letters must be stamped by school’s stamp
- Khusus untuk Sekolah / Universitas daerah Jakarta dan sekitarnya, dapat mengirimkan surat kepada Jakarta / School / University which located in Jakarta and surrounding areas, kindly addressed a letter to the Jakarta Representative Office